Kalau sudi, mampirlah sebentar....

Minggu, 11 Maret 2012

CERITA TENGAH MALAM (CTM)


Detik jam dinding berdetak seiring dengan detak jantungku. Malam yang sunyi, senyap nyaris tanpa suara. Bertemankan sebuah kertas putih yang siap dinodai oleh tinta. Lewat tangan dan pena yang menari tanpa lelah, cerita hati mulai mengisi ditengah malam yang sunyi.

3 tahun yang lalu . . .
                Terkisah seorang pemuda yang kaya raya, anak saudagar ternama, berkelana mencari arti sebuah cinta. Tanpa harta orang tua, si pemuda terus mengembara, menelusuri setiap sudut yang paling tersudut, hanya berbekal dengan keyakinan.
                Si pemuda terus mencari. Keringat menjadi saksi ketulusan hati. Pesona wajahnya menyebar disetiap penjuru hati wanita. Menarik nafsu mereka yang tak mengenal malu. Namun si pemuda tetap berkata satu, menjawab dengan senyuman. Tak sekalipun melirik merka dengan tatapan tanpa iman. Si pemuda sadar “jalan mereka” bukan jalan yang ia cari.
                Di pondok kecil, si pemuda berteduh diri. Maksud hati hendak menunaikan kewajiban ditengah teriknya matahari. Seorang ibu tua menyambut dengan penuh senyuman dan tatapan keramahan. Memberi sebuah ruang kosong, tertata rapi.
                Si pemuda menatap ibu tua, dengan tatapan penuh hormat dan bermaksud minta diri. Dari kejauhan, tampak seorang dara yang berbalut jilbab putih berjalan perlahan, semakin dekat, mendekat, dan merapat. Si pemuda menatap sejenak. Malu rasa hati terhenyak. Melihat kecantikan alami sang dara, penuh pesona. Apakah itu cinta ?
                Sang dara mulai menyapa, dengan rayuan penasaran, menggetarkan hati setiap lelaki. Si pemuda hanya terdiam diri dan minta diri. Sang dara sadar nafsu mengalahkan logika sehingga ia terperangkap dalam jerat nista.
                Si pemuda terus berjalaan, tanpa penyesalan. Hati terus berkata “apa itu cinta ?”. si pemuda menatap langit, matahari mulai meredup. Tak kuasa menahan diri, ia terjatuh tak sadarkan diri.
                Di tengah jalan yang sepi, seorang gadis buruk rupa menangis tanpa suara dan air mata, berjalan tergesa. Dan tak percaya si gadis melihat seseorang di samping jalan, tergeletak tak berdaya. Dengan segala kekuatan, si pemuda berhasil diselamatkan. Si gadis menyiapakan makanan dan minuman di sebuah gubuk kecil.
                Si pemuda mulai membuka mata. Alangkah terkejutnya ia, seorang gadis buruk rupa merawatnya dengan penuh kasih sayang. Mengorbankan tenaganya yang lemah untuk menolong umat yang susah. Subhanallah
                Si pemuda percaya, gadis adalah cinta. Cinta yang selama ini ia cari. Dengan segala pengorbanan, berbekal keyakinan. Si pemuda dengaan rasa gugup menyampaikan isi hati. Si gadis hanya diam tanpa kata. Ia sebatang kara, tiada sesiapa dapat berbagi suka dan duka. Si gadis sadar, ia seorang buruk rupa. Tak sebanding dengan pemuda yang penuh pesona. Secara halus ia menolak.
                Si pemuda semakin dengan arti cinta. Ia menyambut hormat keputusan si gadis. Rela mengorbankan perasaan meski menyakitkan. Si pemuda minta diri dan pulan dengan sebuah arti “cinta adalah pengorbanan”.

Tidak ada komentar: