Kalau sudi, mampirlah sebentar....

Sabtu, 10 Maret 2012

ASAL MULA NAMA KAMPUNG NEREKEH Cerita Rakyat dari Kabupaten Lingga


Konon cerita, dahulu kala terdapat sebuah kerajaan di sekitar Daik Lingga, Kabupaten Lingga. Menurut cerita, Raja yang memerintah di kerajaan itu sangat kejam. Sebut saja namanya Raja Mustabid (bukan nama yang sebenarnya). Rakyatnya hidup menderita dan tidak nyaman. Mereka dituntut untuk kerja paksa. Siapa saja yang menentang raja dibantai habis-habisan, bahkan ada yang dibunuh. Begitulah sadisnya raja yang memerintah di kerajaan itu.
            Raja Mustabid seakan tak mau peduli dengan penderitaan rakyatnya. Hampir setiap hari rakyat merasa takut dan cemas. Mereka hanya bisa diam saat menyaksikan sanak keluarganya disiksa dan dibantai habis-habisan. Suasana di dalam kerajaan juga terkesan sangat panas. Konon katanya, hujan pun enggan untuk membasahi kerajaan itu.
            Sampai suatu hari, ada seorang asing datang ke kerajaan. Ia seorang lelaki setengah baya. Konon lelaki tersebut merupakan ‘orang pintar’ di Negerinya. Segala ucapannya selalu menjadi kenyataan. Laki-laki itu bermaksud menemui Raja Mustabid untuk menyampaikan amanah dari Negerinya. Alangkah terkejutnya ia melihat rakyat di kerajaan itu begitu menderita. Mereka, mulai dari besar-kecil, tua-muda dipaksa bekerja. Ia merasa prihatin dengan nasib rakyat jelata itu.
            Lelaki tersebut lalu menemui Raja Mustabid untuk menyampaikan amanah dari negerinya. Usai menjalankan tugasnya, ia bertanya kepada raja.
            “Wahai Raja Mustabid, mengapa engkau begitu kejam membiarkan rakyatmu      menderita?”
Raja lalu menjawab,
            “Aku suka melihat orang menderita di atas kekuasaanku, hahahaha”
Lelaki itu kembali berkata,
            “Sungguh kejam kau Raja Mustabid, kerajaanmu ini seperti Neraka”
            Raja Mustabid sangat geram. Ia menyuruh prajurit untuk membunuh laki-laki asing itu.
            Berita tentang lelaki asing itu tersebar di seluruh pelosok kerajaan. Rakyat Jelata yang diselimuti rasa takut mulai berani berbicara. Perkataan lelaki asing “kerajaan seperti Neraka” benar menjadi kenyataan. Panas yang luar biasa mulai menghantam di kerajaan ini. Keanehan itu hanya terjadi di dalam istana. Raja Mustabid dan penggawanya hancur lebur dihantam panas yang luar biasa itu. Kerajaan yang dulu berkuasa itupun hancur rata menjadi tanah.
            Lama-kelamaan, kerajaan tersebut berubah menjadi sebuah perkampungan yang dihuni oleh rakyat jelata. Istilah “Neraka” selalu diperbincangkan. Karena mayoritas rakyat tersebut suku melayu, kata “Neraka” berubah menjadi “Nerake”. Seiring dengan perkembangan zaman, dari nenek moyang sampai ke anak cucu, tinggallah sebuah kampung yang benama Kampung Nerekeh.

Catatan :  Cerita ini saya dapatkan secara lisan dari almarhum atok (kakek), Abdul Rahman (Tok Man)

Tidak ada komentar: