Pintu hati ini tertutup rapat
Terkunci dengan gembok keegoisan
Terkurung perasaan bagai narapidana
Membunuh rasa denganm pisau kebohongan
Bui hati seakan menyiksa batin
Menjerit kesakitan dengan suara hampa
Bertahun-tahun memenjarakan hati
Dengan tatapan yang bengis
Dengan senyuman yang sinis
Hati seolah mati rasa
Terkubur dalam penjara
Ketika datang seorang bidadari
Dengan langkah gemulai
Berlari kecil seperti mengejar mimpi
Tetesan keringat mencucuri jiwa
Membakar semangat dengan api pengorbanan
Sedikit demi sedikit pintu hati mulai terbuka
Mengintip di balik rasa penasaran
Meski bertahun-tahun hanya dalam kegelapan
Tanpa cahaya sang bidadari
Yang mampu menerangi setiap naluri lelaki
Sang bidadari memancarkan wajah molek
Membuat rasa semakin terasa
Dan merasakan perasaan tanpa rasa
Berkalam tanpa suara
Hanya terdengar desingan kebohongan
Membuat sang bidadari seperti di sorga
Namun hati tetap hati
Telah mati rasa
Meski sang bidadari mati
Hati tetap terkunci
Dengan gembok keegoisan
Memenjarakan rasa dalam bui hati
Sampai kapan?
Tanjungpinang 2010
di ruang rasa
di ruang rasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar